Zat gizi merupakan zat kimia yang diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsinya, yaitu maenghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.

Salah satu zat gizi yang diperlukan pada masa bayi adalah ASI. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi, karena didalamnya mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Disamping itu ASI juga mengandung zat infeksi (Imunoglobulin, Lisosim, Laktoperoksidase, Faktor Bifidus, Lipase dan komponen-komponen anti infeksi lainnya).

Walaupun ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, namun dengan bertambahnya usia, maka bayi memerlukan makanan (zat gizi) tambahan untuk mencapai pertumbuhan yang cepat sebagai upaya pengenalan motor syaraf pada alat-alat pencernaan bayi.

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan Widya Karya Nasional Pangan dan gizi bayi umur 0-6 bulan adalah 560 kkal dan umur 7-12 bulan, 800 kkal. Angka ini bergantung pada umur, berat badan, suhu lingkungan, aktivitas dan keadaan sakit.

Status gizi ditentukan dengan antropometri : Indeks/U, Indeks BB/TB, serta Lingkar Lengan Atas (LLA), Dampak kelebihan zat gizi yang mengandung zat energi pada bayi adalah obesitas, sedang zat gizi yang essensial bila diberikan secara berlebihan dapat menimbulkan efek racun seperti, hipervitaminosis Vitamin A, hipervitaminosis vitamin D dan hiperkalemia. Sebaliknya pemberian zat gizi yang kurang dari kebutuhan dapat menyebabkan marasmus atau keadaan gizi kurang/ buruk. Sedang kekurangan zat essensial dapat menimbulkan gejala defisiensi seperti Rakhitis pada kekurangan vitamin D.


“Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya,…..” (Al-baqarah 233)

1 komentar

  1. Anonim // 31 Oktober 2008 pukul 07.56  

    asi emang top
    higienis karena diambil dari tempatnya langsung
    kemasanya menarik krn disukai segala umur